Kamis, 09 Februari 2012

GALAU 02


KALAU HANYA
(Untuk Peserta Yudisium 124) 

Kalau kami hanya bisa bermimpi
Kalau kami hanya bisa mengenang
Biarlah mimpi dan kenangan itu hadir dan memperkaya bathin ini
Biarlah semua balada yang pernah ada menjadi bagian hidup ini
Kami akan cukup bahagia memilikinya

Kalau kami hanya bisa memimpikan kalian
Kalau kami hanya bisa memandang kalian
Ijinkanlah semua itu tetap kami lakukan
Ijinkanlah semua itu ada dan mengisi rongga bathin yang hilang
Kami akan cukup bangga mendapatkannya
Kendati kami tidak akan mampu mewujudkannya
Walau kebahagian itu pernah ada saat kita bersama memilikinya
Namun ketika hadir keinginan untuk dapat memiliki kalian selamanya
Harus kami biarkan keinginan itu berlalu
Berganti dengan mimpi-mimpi pelaga hati semata

Kalau kami hanya bisa memendam segenap rasa selama bersama
Kalau kami harus selalu berpura-pura selama bersama
Akan kami jalani semua itu dengan kebesaran jiwa
Walau harus kami penjarakan segenap raga di balik jiwa yang meronta
Karena keduanya tidak harus pergi bersama
Dan keduanya bukan dari zat yang sama

Kalau kami hanya bisa hadir dalam jiwa kalian di kemudian hari
Kalau kami hanya bisa merasakan getaran dari sorot mata kalian saat ini
Akan kami terima semua ini dengan rasa syukur dan bangga
Terlebih ketika kami tahu
Betapa kalian juga hadirkan kami dalam jiwa kebersamaan

Kalau kenyataan ini harus kita terima
Kalau kepura-puraan selama ini harus kita jalani

Akan kami terima dan syukuri dengan bangga

Walau ketulusan rasa saat ini telah terpidana
Dalam bentuk perpisahan demi langkah manusia

Kalau mata ini hanya bisa memandang
Kalau bathin ini tak mampu lagi bisa bicara
Yakinkanlah…..bahwa kasih kami selalu ada sejak awal mula
Bersama ...
hingga saat ini...
saat kalian hadapi jalan bebas terbentang... yang sesaat kemudian
kalian harus tentukan pilihan.
Ijinkan...kami selalu bangga atas keberhasilan kalian.


Kentingan, 17 Januari 2012

GALAU 01


SEBENTUK RASA YANG TAK TERUCAP


Aku datang  hari ini………………..
Jangan pandang aku sebagai teroris dan sebangsanya
Aku bukan akan mengganggu…….
……………rindu yang membawaku pulang………..
untuk sekedar bercerita tentang satu…..dua kata…………..
Aku ingin katakan bahwa hari ini aku rasakan pelukan alam
penuh cinta……………tanpa curiga………
Aku ingin katakan bahwa hari ini aku rasakan belaian alam
penuh kasih……………tanpa kecemburuan………
Aku ingin katakan bahwa hari ini aku temukan kesadaran
dalam hidup ……..tanpa sandiwara dan fatamurgana……….
Aku ingin katakan bahwa hari ini aku temukan kenyataan
dalam cinta………….tanpa janji………….
Kenyataan……….alam akan lebih jujur dalam bercinta
Walau kita telah menelanjangi dan menyetubuhinya
Tak perlu kita berjanji, kemudian mengkhianatinya
Tak perlu kita menuntut janji, kemudian lari dari padanya

Aku datang lagi hari ini……..
Jangan lihat aku sebagai penagih janji!
Aku ingin tanyakan mengapa engkau bukan sebagai alam?
Penuh cinta…..
Penuh kasih……..dalam kenyataan
Kendati engkau bukan alam yang bisa ditelanjangi dan disetubuhi tanpa cinta dan kasih…………..
Aku datang untuk sebuah janji……………
Bukan menuntut janji!
Janji pada diri sendiri, Tuhan, dan alam…………..
Karena ketiganya tak dapat aku bohongi.

Katakanlah aku sedang mimpi
Katakanlah aku mulai gila
…………..TIDAK……………
aku bisa dapatkan segalanya…………itu pasti………
Yah….itu pasti……………….
Karena aku tahu
Jiwa…………dan raga…………..tidak harus selalu bersama
Dan aku tahu…….keduanya bukan dari zat yang sama

Katakanlah, dirimu akan lari
Katakanlah dirimu akan pergi
……..dan aku yakin……………kau tak akan mampu…………
karena kau hanya membawa lari dan pergi ragamu…………bukan jiwamu………..
karena aku ada padanya………dan aku memilikinya
dan aku akan selalu hadir dalam ingatanmu, matamu
dan terus marasuk dalam jiwamu…………..

Aku tahu…….aku tak ‘kan mampu memiliki ragamu
Kendati aku mencintaimu
Aku tahu………aku tak ‘kan mampu bercinta dan meniduri ragamu……
Tapi aku tahu………aku akan selalu hadir dan kau hadirkan dalam
mimpi-mimpimu…….juga ingatanmu………
karena aku ada dalam jiwamu dan engkau ada dalam jiwaku.

Biarkan raga kita saling pergi dan lari
Biarkan raga kita saling mencari cinta
Tapi bukan untuk jiwa kita………..
Karena keberadaannya telah terpidana sebuah janji…..
dalam perjalanan hidup yang tak pernah kita mengerti
Satu hal yang aku mengerti dan aku ingin katakan padamu
…………….aku mencintaimu, tapi aku tak memiliki ragamu…………….

Dari bathin yang pengecut